Rabu, 14 Oktober 2009

Electrical Starting System

Starting sistem bekerja dengan memutar engine hingga tercapainya tekanan dan temperature kompresi tertentu di dalam ruang bakar yang diperlukan untuk membakar bahan bakar. Pada semua starting sistem motor engkol memutar ring gear pada flywheel, kemudian flywheel memutar crankshaft dan melalui connecting rod menggerakkan piston untuk mengkompresi udara di dalam silinder.
Untuk menghidupkan engine, kecepatan engkol adalah lebih penting dari lamanya mengengkol. Karena putaran kecepatan engkol ini, mempengaruhi jumlah panas yang dihasilkan di dalam silinder pada waktu langkah kompresi.
Motor engkol (cranking motor/starting motor) digerakkan atau dioperasikan oleh sistem electric

Komponen-komponen Utama
Komponen-komponen utama electrical starting system adalah:
1. Battery (accu)
2. Starting motor dengan solenoid switch
3. Starter switch
4. Wire & kabel (kabel besar & kecil)

• Cranking/Starting Motor: Suatu alat untuk memutar dan menghidupkan engine, dengan mengubah tenaga dari aliran udara bertekanan menjadi energi mekanik.
• Pinion: Roda gigi penghubung yang dipasang (spline) di ujung poros (shaft) dari starting motor, untuk selanjutnya berhubungan dengan ring gear pada flywheel dan berputar sewaktu menghidupkan engine.
• Sistem operasi electrical starting system
Ketika switch kunci start di posisi on, battery memberikan arus listrik ke komponen-komponen starting sistem, kemudian starting motor mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar engine.

Rancangan Ruang Pembakaran

Rancangan ruang pembakaran mempengaruhi efisiensi dan kinerja dari engine. Rancangan piston dan metode yang digunakan untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam silinder menentukan seberapa cepat dan sempurnanya bahan bakar terbakar.
Pada sistem yang memakai pompa dan pipa saluran bahan bakar terdapat dua jenis rancangan ruang pembakaran:
1. Precombustion Chamber atau PC dan
2. Direct Injection atau DI.
• Direct injection: Pada rancangan ruang pembakaran yang direct injection, bahan bakar diinjeksikan secara langsung ke dalam cylinder melalui nozzle.

• Precombustion: Pada sistem PC, maka nozzle meng-injeksikan bahan bakar ke dalam precombustion chamber di mana bahan bakar akan terbakar.
Pembakaran ini memaksa bahan bakar yang tersisa masuk ke dalam ruang utama, dimana pembakaran yang sempurna terjadi. Pada beberapa engine, dipakai glow plug untuk memanaskan udara ketika menghidupkan engine. Untuk mencegah timbul lubang karena terbakar pada puncak piston, maka piston PC mempunyai heat plug baja yang terpasang dekat bagian tengah puncak piston.

ENGINE

Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.
Engine merupakan sumber tenaga utama dalam sebuah mesin. Tanpa engine mesin tidak akan dapat melakukan tugasnya. Bisa diibaratkan engine sama dengan jantung pada manusia. Engine sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda. Secara umum engine dapat dibedakan atas tempat terjadinya pembakaran dan tempat perubahan energi panas menjadi energi gerak. Apabila kedua peristiwa tadi terjadi dalam ruang yang sama maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine dengan jenis internal combustion. Sedangkan apabila ruang tersebut terpisah maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine eksternal combustion.
Eksternal combustion engine selanjutnya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: turbine dan piston. Pada engine jenis internal combustion penggolongan engine selanjutnya terdiri dari: engine piston, turbine dan wenkel atau rotary. Berdasarkan perlu tidaknya percikan bunga api untuk proses pembakaran maka engine piston dibagi menjadi dua jenis, yaitu: engine diesel dan engine spark ignited. Merujuk pada banyaknya langkah yang diperlukan untuk mendapat satu langkah power maka diesel engine dibagi menjadi engine diesel dua langkah (two stroke) dan empat langkah (four stroke). Selanjutnya engine diesel empat langkah digolongkan lagi berdasarkan cara pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar menjadi dua tipe yaitu: engine dengan system pre-combustion chamber dan direct injection. Pada spark ignited engine penggolongan pertama didasarkan pada jenis bahan bakar yang digunakan, yaitu: engine berbahan bakar gas dan bensin.
Ada tiga faktor yang diperlukan dalam proses pembakaran, yaitu:

Panas + Udara +Bahan Bakar = Pembakaran

Udara dan bahan bakar yang dipanaskan akan menghasilkan pembakaran, sehingga menghasilkan gaya yang diperlukan untuk memutarkan engine. Udara yang mengandung bahan Oksigen diperlukan untuk membakar bahan bakar. Sementara bahan bakar menghasilkan gaya. Ketika bahan bakar dikabutkan di ruang bakar maka bahan bakar akan sangat mudah untuk dinyalakan dan akan terbakar dengan effisien. Pembakaran dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dikompresikan sampai dihasilkan panas yang cukup (+ 1000oF) sehingga dapat menyala tanpa bantuan percikan bunga api.
Selanjutnya dari ketiga faktor yang sudah disebutkan di atas maka terdapat tiga faktor lagi yang mengontrol hasil pembakaran:
1. Volume udara yang dikompresikan. Makin banyak udara yang dikompresikan maka makin tinggi temperatur yang dihasilkan. Apabila jumlah udara yang dikompresikan mencukupi maka akan dihasilkan panas yang temperaturnya di atas temperatur penyalaan bahan bakar.
2. Jenis bahan bakar yang dipergunakan jenis bahan bakar mempengaruhi karena bahan bakar yang jenisnya berbeda akan terbakar pada temperatur yang berbeda pula. Selain itu effesiensi pembakarannyapun juga berlainan.
3. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan juga dapat mengontrol hasil pembakaran. Makin banyak bahan bakar diinjeksikan akan makin besar gaya yang dihasilkan

Engine power ditentukan oleh DUA faktor, yaitu: torque dan Rpm

Reduksi Emisi Nox

Mazda mencatatkan CX-7 sebagai mobil penumpang pertama di Jepang yang menggunakan Urea Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mesin diesel. Tujuannya jelas, Mazda ingin mengubah persepsi bahwa SUV menjadi penghasil emisi gas buang terbesar. Melalui teknologi baru ini, pembakaran mesin MZR-CD 2.2L turbo diesel yang menghasilkan sisa Nitrous Oxide (NOx) akan dibersihkan melalui penyemprotan urea cair. Penggunaan sistem ini berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan menekan emisi CO2 (dari mesin bensin). Berkat teknologi SCR, CX-7 facelift bisa melenggang dengan sempurna untuk lolos dari regulasi emisi Euro5.

SCR dan urea cair ini disimpan di tempat khusus di belakang dengan tidak mengurangi ruang penumpang belakang. Untunglah mesin diesel CX-7 sudah rendah emisi sehingga tangki penyimpanan urea cair berukuran kecil. Urea cair ini merupakan zat kimia yang tidak berbahaya dan umum digunakan sebagai pelengkap pada pelembab kulit dan krim pelembut tangan.

Pengereman Otomatis

Volvo menghadirkan teknologi keselamatan yang disebut Collision Warning with Full Auto Brake (CWAB). Fitur terbaru ini akan mendeteksi posisi kendaraan di depan melalui radar dan sensor kamera, lalu akan memicu sistem pengereman secara otomatis, bila pengemudi tidak menyadari adanya potensi kecelakaan.

Jarak efektif dengan kendaraan lain yang bisa ditangkap radar dan kamera sekitar 150 m. Ketika jaraknya mendekat, sistem ini akan memberi peringatan kepada pengemudi. Bila pengemudi tidak merespon, maka CWAB secara otomatis akan mengerem kendaraan. XC60 juga mengaplikasi City Safety yang dilengkapi sensor laser. Sensor ini mampu memonitor berbagai obyek pada jarak lebih dari 10 meter dan apabila membaca adanya persimpangan dan kemacetan lalu-lintas di dalam kota, pesan sinyal akan disampaikan kepada komputer agar kecepatan XC60 dikurangi. Misalnya, di kecepatan di atas 15 kpj, komputer secara otomatis akan menekan rem 50% apabila terdapat kendaraan yang melaju pelan atau berhenti di depan dan tidak diketahui pengemudi.

Toyota juga memiliki teknologi yang hampir serupa dan dinamakan Front-side Pre-crash Safety System dan Pre-crash Seatback, yang dipakai Toyota Crown. Inovasi Toyota ini mampu memprediksi secara akurat skenario akan terjadinya tabrakan dengan menggunakan gelombang radar yang dipancarkan secara diagonal ke kanan dan ke kiri kendaraan. Hal ini untuk mendeteksi kendaraan yang melaju kencang dari persimpangan jalan.

Pre-Crash system juga mengendalikan banyak hal, seperti pengatur sandaran kursi dan sabuk pengaman penumpang depan dan belakang. Sistem ini juga akan menegakkan sandaran kursi agar airbag bisa memberikan perlindungan maksimal. Pre-Crash Intelligent Head restraint disiapkan untuk mengurangi risiko cidera leher akibat hentakan dari belakang.

Active Park Assist

Lexus termasuk perusahaan yang pertama kali mengaplikasikan teknologi parkir pintar ini. Terakhir, Ford Motor Company (FMC) mengenalkan Active Park Assist yang akan diaplikasi pada Lincoln MKS sedan dan MKT crossover. Teknologi ini menggunakan sistem sensor ultrasonic dan electric power assisted steering (EPAS) untuk memposisikan secara otomatis kendaraan, dengan cara mengkalkulasi dan mengoptimalkan sudut lingkar kemudi saat melakukan parkir paralel.

Pengemudi cukup menekan tombol Active Park Assist dan mobil bisa secara cepat, mudah, dan aman memarkir kendaraan tanpa perlu menyentuh lingkar kemudi. Tampilan visual atau audio akan memberitahukan pengendara terhadap jarak dengan mobil lain, obyek, atau orang.
teknologi memang selalu membuat hidup lebih mudah, nggak pernah terpikirkan kalau mobil bisa parkir sendiri tapi dunia telah membuktikan.

Burung Wallet

Kemaren pada saat Jalan-jalan disekitar rumah sempat deh liat bangunan unik. Bangunan tersebut cukup tinggi dan banyak lubang-lubang diatasnya. Tanya sana-sini ternyata itu merupakan tempat sarang bagi burung wallet. Wah jadi pengen tahu deh dengan burung wallet ini. Browsing di internet dan dapat deh sedikit pengetahuan tentang burung wallet ini. Ini sedikit yang bisa dituliskan.
Burung wallet merupakan burung yang memiliki warna yang gelap dan suka meluncur. Burung wallet merupakan bangsa family apodidae. Burung ini memiliki bentuk tubuh yang sedang/kecil dan memiliki sayap yang runcing dan berbentuk sabit yang sempit. Burung wallet memiliki kaki yang kecil serta paruh yang kecil pula. Dengan bentuk tubuh seperti ini burung wallet dapat terbang dengan cepat. Burung wallet merupakan salah satu jenis burung yang tidak pernah hinggap dipohon.
Burung wallet mempunyai kebiasaan untuk tinggal didaerah yang lembab. Mereka biasanya tinggal di gua-gua atau rumah-rumah yang remang-remang hingga gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat atau berternak.
Biasanya orang berternak burung wallet untuk diambil sarangnya. Sarang burung wallet ini memang bernilai tinggi. Sarang wallet ini dihasilkan dari air liurnya. Sarang wallet ini bernilai tinggi karena memiliki khasiat dalam bidang kesehatan. Sarang wallet berguna untuk menyembuhkan paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga.

4 Teknologi Ninja

ISENG-ISENG BROWSING DAPAT INFO BAGUS NIH YANG DIDAPAT DARI WEBSITENYA KAWASAKI. Pasti ingin tau kan tentang teknologi yang dipakai dalam Kawasaki ninja. Dibawah ini ada empat diantaranya (nggak bermaksud promosi, just share about knowledge)
1. Super KIPS
Super KIPS ( Super KawasakiIntegrated Powervalve System ) adalah pengembangan dari KIPS yang selama ini diterapkan pada Ninja RR yang telah lama beredar di Indonesia. Super KIPS sebetulnya adalah suatu mekanisme klep yang mengontrol gas buang pada exhaust port. Super KIPS baru berfungsi membuka pada putaran/rpm tinggi yang berfungsi terutama untuk menghasilkan tenaga ( power ) yang maksimal. Dengan adanya klep tersebut, pada waktu putaran mesin rendah, campuran sisa pembakaran-termasuk didalamnya unsur HC ( yang pada mesin 2-tak biasa seyogyanya akan terbuang ), pada Ninja RR dapat dicegah untuk keluar dengan mekanisme Super KIPS ini sehingga kadar HC yang dihasilkan menjadi rendah dalam sisa gas buangnya. Pada Ninja RR teknologi yang digunakan sebelum Super KIPS adalah teknologi KIS. KIS berfungsi karena adanya perbedaan tekanan, jadi KIS adalah suatu perangkat yang bekerja secara fisika. Bagian terpenting dari Super KIPS adalah adanya klep ( valve ) yang difungsikan pada lubang pembuangan. Katup/klep ini berfungsi karena mekanisme tertentu di dalam mesin. Katup ini berfungsi membuka pada kecepatan/RPM di atas 7000-8500. Ringkasnya, Super KIPS adalah suatu sistem pemanfaatan katup yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan. Katup ini akan berfungsi membuka pada RPM tinggi, agar pembuangan gas sisa pembakaran dapat berlangsung lebih sempurna. Sebaliknya katup ini akan berfungsi menutup pada RPM rendah untuk menghindarkan terbuangnya campuran bensin-udara yang baru masuk ke ruang bakar dan kerter.

2. HSAS
HSAS ( High Performance Secondary Air Sustem ) yaitu suatu saluran udara bersih yang langsung disuntikkan ke ruangan ( chamber) dimana gas buang dari ruang bakar bermuara. Pada akhir saluran udara ini ditempatkan mekanisme reed-valve, yang hanya membuka pada saat tekanan dalam chamber rendah ( berarti pada waktu putaran mesin rendah ). Pada saat tekanan dalam chamber tinggi ( yaitu waktu putaran mesin tinggi ) reed valve tertutup. Pada waktu klep Super KIPS berfungsi membuka ( pada RPM tinggi ) HSAS berfungsi menutup, sebaliknya pada waktu putaran mesin rendah dimana klep Super KIPS berfungsi menutup, HSAS berfungsi membuka, dimana pada saat terbuka itulah udara segar masuk ke exhaust chamber. Kegunaan utama HSAS adalah mempercepat reaksi oksidasi dalam catalic converter dengan cara menginduksi udara segar ke dalam campuran gas sisa pembakaran serta membentuk campuran gas yang padat oksigen.
3. Catalytic Converter
Yang unik dalam Catalytic Converter yang dikembangkan oleh Kawasaki yang disebut sebagai "two stage catalyst" yaitu ditambahkannya precatalytic converter yang tujuannya adalah meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki Catalytic Converter utama agar didapat pemurnian yang lebih sempurna. Selain itu logam yang digunakan pada unit Catalytic Converternya adalah logam yang termasuk mulia yaitu Platinum dan Rhodium, yang dikenal mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam memurnikan gas CO ( Carbon Monoxide = Karbon Monoksida ) serta HC ( Hydro Carbon = Hidro Karbon ). Setelah melewati Catalytic Converter, kedua gas beracun ini akan berubah bentuk menjadi gas Karbondioksida ( CO2 ) dan air yang tidak bracun. Perlu diingat disini bahwa gas-gas HC, CO dan NOx ( Nitrogen Oksida = Oxyde ) adalah gas-gas yang tidak berwarna sama sekali ( tidak terlihat ). Teknologi Catalytic Converter ini memerlukan persyaratan yang tidak bisa ditawar lagi, yaitu bensin yang digunakan harus bensin yang bebas timbal.Bila bensin yang digunakan masih bensin bertimbal maka lubang-lubang pada Catalytic Converter akan cepat tersumbat. Jadi program "langit bersih" ( sebersih apapun namanya ) kalau belum didukung oleh penyediaan bahan bakar yang memenuhi persyaratan ( yaitu bebas timbal=Plumbum=Pb ) terpaksa semua pembicaraan ini masih berada dalam tahapan wacana, belum bisa dilaksanakan secara praktis.

4. Super Elektrofusion Cylinder
Super Electrofussion Cylinder memang sudah menjadi standar Kawasaki NInja. Teknologi keempat ini tidak langsung berhubungan dengan gas NOx ( Nitrogen Oxida ) dan CO ( Carbon Monoksida ) ataupun HC ( Hidro Carbon ) tapi lebih ke arah kabut asap yang selalu menyelimuti bila motor 2 tak biasa ( selain Ninja ) melewati kita. Seperti diketahuI, Kawasaki Ninja menggunakan Super Electrofussion Cylinder dimana silinder seakan memiliki pori-pori yang dapat menahan oli pellumas didalamnya. Karena teknologi tersebut, penggunaan oli pada motor Ninja dijamin tidak berlebihan karena untuk urusan pelumasan dapat dipastikan adanya pelumas yang cukup dalam "pori-pori" nya Super Electrofussion Cylinder. Bagian dalam dari silinder Ninja terbuat melalui proses elektro-fusi dari logam tertentu, yaitu molybdenum dan High Carbon Steel. Kawat molybdenum dan kawat high carbon steel dengan diameter 1,4mm dimasukkan bergantian sepanjang silinder kemudian dialiri listrik sebesar 15.000 volt ( "diledakkan"- untuk molybdenum 15.000 volt dan High Carbon Steel 13.000 volt ) sehingga logam tersebut berubah bentuk menjadi partikel-partikel yang melebur ke permukaan silinder dan membentuk lapisan logam khusus yang sangat tipis di bagian dalam silinder tersebut ( martensite = susunan besi dan karbon yang kuat ). Proses tersebut diulang beberapa kali ( Molybdenum 7 kali, High Carbon Steel 14 kali ) sehingga akhirnya terbentuk lapisan yang sangat kuat ( ketebalannya kurang lebih 0,070 mm ). Permukaan lapisan hasil peledakan ini bersifat dapat menyerap dan menahan oli pelumas ( porous ) dimana dalam celah-celah halus inilah oli akan tinggal di dalamnya sehingga terhindar adanya gesekan langsung antara dinding silinder dengan piston. Jadi disamping lapisan hasil elektro-fusi tersebut sangat kuat, lapisan itu menjamin pelumasan yang terus menerus bagi gesekan

vvt-i

Pasti sudah sering denger tentang vvt-I atau sering liat ditempel dimobil2 yang menggunakan teknologi ini. Ayo tau gak apa sih vvt-i. VVT-i atau Variable Valve Timing-intelligent (sering disalahartikan dengan injection) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif. mesin berteknologi VVT-i yang sekarang melanda mobil-mobil di Indonesia, diklaim produsen mesin semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
Teknologi VVT-i merupakan terknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan bakar (inteks) secara elektronik baik dalam hal waktu maupun ukuran buka tutup katup sesuai dengan besar putaran mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur udara. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi BBM.
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang menghasilkan konsumsi BBM yang efisien dan tingkat emisi bahan bakar yang sangat rendah.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil. Sebagai contoh Toyota Vios dengan mesin 1.497 cc menghasilkan 109 dk dengan Torsi 142 Nm sehingga dibandingkan mesin konvensional yang menghasilkan tenaga 75 % nya.
Keuntungan dalam memakai teknologi ini adalah
Tenaga yang optimal disetiap putaran mesin
Sistem katup mendukung proses pembakaran lebih efektif dalam menghasilkan tenaga yang maksimal

Hemat Bahan Bakar
Pengaturan katup elektronik membuat konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan efesien.

Gas Buang Ramah Lingkungan
Suplai bahan bakar dan udara yang diatur oleh sistem kerja katup membuat pembakaran menjadi sempurna, dan gas buang yang dihasilkan menjadi besih
Pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi. Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat.

vvt-i

Pasti sudah sering denger tentang vvt-I atau sering liat ditempel dimobil2 yang menggunakan teknologi ini. Ayo tau gak apa sih vvt-i. VVT-i atau Variable Valve Timing-intelligent (sering disalahartikan dengan injection) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif. mesin berteknologi VVT-i yang sekarang melanda mobil-mobil di Indonesia, diklaim produsen mesin semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
Teknologi VVT-i merupakan terknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan bakar (inteks) secara elektronik baik dalam hal waktu maupun ukuran buka tutup katup sesuai dengan besar putaran mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur udara. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi BBM.
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang menghasilkan konsumsi BBM yang efisien dan tingkat emisi bahan bakar yang sangat rendah.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil. Sebagai contoh Toyota Vios dengan mesin 1.497 cc menghasilkan 109 dk dengan Torsi 142 Nm sehingga dibandingkan mesin konvensional yang menghasilkan tenaga 75 % nya.
Keuntungan dalam memakai teknologi ini adalah
Tenaga yang optimal disetiap putaran mesin
Sistem katup mendukung proses pembakaran lebih efektif dalam menghasilkan tenaga yang maksimal

Hemat Bahan Bakar
Pengaturan katup elektronik membuat konsumsi bahan bakar menjadi hemat dan efesien.

Gas Buang Ramah Lingkungan
Suplai bahan bakar dan udara yang diatur oleh sistem kerja katup membuat pembakaran menjadi sempurna, dan gas buang yang dihasilkan menjadi besih
Pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi. Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat.